Oleh: Oktaria Saputra, Wasekjend PB HMI

TRIBUNE POS, NASIONAL | Berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh Steering Committee Kongres HMI ke XXXII, pengembalian berkas Bakal Calon (Balon) Ketua Umum PB HMI Periode 2023-2025 mulai dari 21-31 Oktober 2023.

Kemudian pihak Steering Committee akan menyeleksi berkas dari setiap Bakal Calon yang masuk, dan akan menetapkan siapa saja yang layak untuk maju menjadi Calon Ketua Umum PB HMI pada Kongres di Pontianak nanti.

Saya pribadi Oktaria Saputra, yang juga termasuk salah satu Bakal Calon Ketua Umum BP HMI pun ikut mengembalikan berkas pendaftaran sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh penyelenggara Kongres.

Berkaca pada agenda-agenda kongres sebelumnya, keterikatan para kandidat dengan pihak-pihak luar HMI sangat kuat. Sehingga membuat internal PB HMI menjadi tidak kondusif, dan kerapkali muncul perselisihan sesama pengurus.

Bahkan mirisnya, kepemimpinan PB HMI hari ini, yang menunjukkan sikap apatis terhadap isu-isu sentral kemanusiaan.

Kongres yang ideal adalah kongres yang diselenggaran murni dan suci, berjalan apa adanya, tempat bertukar gagasan yang substansial terutama menyangkut konstitusi dan arah perkaderan HMI ke depan. Sehingga Hasil-Hasil Kongres kemudian memuat kejelasan dan hal-hal yang diinginkan.

Jangan sampai perdebatan di kongres hanya berada pada titik pencalonan dan lobi-lobi politik yang ujung-ujungnya oportunis.

Kita mengharapkan adanya politik nilai, sebagaimana yang selalu dibawa oleh senior-senior kita terdahulu. Jangan sampai seperti Kongres di Surabaya, yang ternyata salah satu hasilnya mengubah posisi beberapa pasal di Anggaran Dasar tanpa argumentasi, dan tanpa sosialisasi ke kader.

Besar harapan saya, selaku seorang kader, bahwa kita harus menanamkan sikap-sikap profetik, bagaimana caranya Kongres ini kita bawa ke posisi yang ideal, terutama bebas dari politik kepentingan semata. Para Calon Ketua Umum PB HMI wajib melepaskan diri dari ikatan-ikatan pihak luar.

Sehingga kelak dalam menjalankan roda organisasi, Independensi PB HMI tidak diobrak-abrik oleh kepentingan pihak luar yang turut andil memenangkan orang bersangkutan di momen kongres.

Ingat, bobroknya PB HMI berdampak pada struktur kepemimpinan di bawah, terutama pada komisariat. Perkaderan akan mandek, dan jantung HMI akan berdetak dengan tidak teratur. Kita pernah melihat fenomena demikian, pada periodesasi PB HMI di tahun-tahun sebelumnya. **

Komentar

Headline