TRIBUNE POS, Nasional | Warga Ogan Ilir beberapa hari ini dibuat heboh, atas pemberitaan yang sedang viral di media sosial terkait adanya oknum pejabat Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir berinisial SN, diduga aniaya dan ancam wartawan sebuah media online di Palembang pakai senjata api.
Sontak berita tersebut langsung mendapat bantahan dari oknum pejabat bersangkutan.
Oknum Pejabat SN mengaku merasa dirugikan atas pemberitaan tersebut.
“Saya merasa keberatan atas pemberitaan sepihak, tanpa mengkonfirmasi lagi kepada saya. apalagi sebenarnya hal ini sudah selesai dengan kesepakatan damai,” katanya kepada wartawan Tribunepos.com, Kamis (16/11/23).
“Jadi terus terang, saya keberatan dengan isi pemberitaan di media yang menyudutkan saya mengintimidasi yang bersangkutan dengan senjata api. Jelas-jelas itu tidak benar dan merugikan saya. Dan ini juga bisa jadi merupakan perbuatan memberikan keterangan palsu dan fitnah,” tambah SN.
Dia menyebutkan, sebenarnya peristiwa ini terjadi bukan tanpa alasan dan sebab.
Pertama, dia (oknum wartawan) itu dengan sengaja mem-videokan dan memoto dirinya dan mobil dinas miliknya tanpa izin.
“Ini sudah patut diduga ada niatan tidak baik,” ucap SN.
Kedua, ia sudah minta baik-baik untuk menghapus foto dan video tersebut, tapi yang bersangkutan malah melawan.
“Itu makanya saya dorong dia ke dinding. Pada saat didorong itu lah baju (batik) saya terangkat, dan kelihatan senjata di pinggang saya,” ujarnya.
“Karena saya lihat muka dan mata yang bersangkutan tertujuh ke pinggang saya, maka buru-buru saya tutup,” sambungnya.
SN mengaku, senjata api yang dimilikinya legal alias punya izin.
SN mempertanyakan, kalau oknum itu mengatasnamakan wartawan pada saat kejadian, tapi yang bersangkutan tidak memakai id media.
“Jadi berita yang beredar itu tidak semuanya benar dan banyak yang dibuat-buat,” katanya.
Sementara itu, melansir dari pemberitaan salah satu media online lensainformasi.com, kejadian tersebut berawal dari seorang mengaku wartawan berinisial WST (35) sedang mengambil foto mobil plat merah diduga milik oknum pejabat Pemkab Ogan Ilir, yang terparkir tidak jauh dari Stasiun LRT Garuda Dempo, Jalan Sudirman KM 4,5 Palembang pada Kamis (09/11/2023), sekira pukul 08. 58 Wib lalu.
“Awalnya, saya mengambil foto mobil berplat Merah BG 54 TZ. Kemudian, dua orang oknum yang satu berpakaian dinas dan satu berbaju batik langsung turun dari kendaraannya dan tanpa basah basi menganiaya saya,” kata WST.
Dia mengatakan, bahwa oknum berpakaian batik mendorong dan oknum perpakaian dinas langsung mencekik dan menginjak tubuh dirinya.
Kemudian jelasnya, rekannya yang berpakaian batik mengancam dan mengintimidasi dengan menggunakan senjata api.
“Saya diancam dan dianiaya kedua oknum yang diduga pejabat Pemkab Ogan Ilir itu. Saya diinjak, dicekik dan diancam dengan senjata api,” jelasnya.
WST menambahkan, bahwa perlakuan kedua oknum pejabat tersebut lantaran mereka meminta hapus foto yang dirinya ambil.
“Hp saya dirampas oknum tersebut, file file penting serta foto di handphone saya langsung dihapusnya, serta oknum itu mengambil foto KTP saya dan mengancam apabila foto plat kendaraannya viral, keluarga saya akan dibunuh serta rumah saya akan dibakar,” terang korban.
Karena merasa dirinya dan keluarganya terancam, akhirnya korban didampingi kuasa hukumnya mendatangi Polda Sumsel untuk mendapatkan perlindungan dan melaporkan hal tersebut atas dugaan pengeroyokan dan pengancaman mengunakan senjata api.
“Kita sudah konseling dengan pihak Polda Sumatera Selatan, tinggal melengkapi berkas laporan, semoga pihak kepolisian cepat mengusut kejadian ini,” ujarnya.
Sementara itu, ED juru parkir setempat saat ditemui di lokasi kejadian membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Benar pak dua orang turun dari mobil dinas langsung mencekik korban, mengenai permasalahannya saya tidak tahui,” ucapnya. (**)
Jurnalis: Masykur Musa
Komentar